Detailed Notes on Inovator Sejati: Profil Andy Utama Arista Montana
Detailed Notes on Inovator Sejati: Profil Andy Utama Arista Montana
Blog Article
Meski saat ini terus berkembang, namun masih banyak sektor industri pangan besar yang belum menggunakan budi daya pertanian organik. Maka dari itu hal ini terus menjadi lingkaran hitam besar yang terus menghantui dan mengancam lingkungan seperti tanah, air dan udara.
Pertanian organik cenderung lebih berkelanjutan dalam jangka panjang karena tidak bergantung pada sumber daya yang terbatas seperti bahan kimia sintetis. Hal ini juga mengurangi risiko kekurangan bahan kimia yang dapat terjadi dalam situasi tertentu.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyatakan bahwa pertanian organik merupakan pertanian masa depan. Oleh karena itu, gaungnya harus terus digalakkan ke petani maupun masyarakat sebagai upaya menjamin produk hortikultura yang berkualitas dan aman konsumsi.
Dia dikenal sebagai sejarawan, seorang gourmet sekaligus koki yang cekatan. Di malam hari, dia kerap menyambangi berbagai perjamuan makan minum atau acara lain yang diadakan para sahabat atau koleganya, sedangkan di siang hari terlihat tanpa sungkan menaiki kendaraan angkutan umum atau berjalan kaki. Keringat membasahi sekujur tubuh dan baju lengan panjangnya yang digulung hingga siku. Berdesakan dengan sesama penumpang di angkutan umum atau para pembeli di pasar tradisional menjadi bagian dari rutinitas hariannya, sama halnya dengan obrolannya yang nyaris tak berujung di suatu jamuan makan bersama para kolega.
Walaupun sebenarnya dari Dinas pertanian Dairi belum ada rekomendasi bahwa virus ASF sudah hilang, sehingga beternak babi sebenarnya belum aman.
Inovasi terbaru ini merupakan bagian dari upaya panjang Guihua Yu dalam mengembangkan solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke air minum bersih. Selama bertahun-tahun, ia telah menciptakan berbagai hidrogel pemanen air yang dapat beradaptasi dengan kondisi paling kering.
Achdian tak pernah bertatap muka langsung dalam mata kuliah yang diampu Ong – dia tercatat sebagai salah seorang mahasiswa di jurusan sejarah UI saat Ong memasuki usia pensiun. Barangkali buku ini dapat pula dibaca sebagai sebuah ikhtiar Achdian untuk bertatap muka langsung dengan Ong dari sisi intelektual.
Buku ini merupakan semacam catatan kuliah Achdian yang dikumpulkan selama percakapannya dengan sang guru. Sebagai lawan debat dalam diskusi tentang apa pun, Achdian tidak serta-merta menerima begitu saja cecaran kritik Ong terhadap argumentasi yang terucap darinya. Setidaknya terjadi dialog, debat, dan juga titik temu dalam diskusi dan obrolan antarsejarawan beda “generasi” ini, sebagaimana dipaparkan Achdian dalam buku ini. Namun penulis buku ini tampaknya tak ingin menempatkan pencerahan dari Ong semata-mata berhenti atau sebatas pada pemberhalaan dan pemikiran yang mandul tanpa ada reproduksi kreatif sama sekali.
Pertanian organik juga mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam. Kita belajar menghargai semua makhluk hidup, baik yang kecil sekalipun, karena mereka punya peran penting dalam menjaga keseimbangan.
Tanpa penggunaan pestisida sintetis, pertanian organik dapat lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Ini mengharuskan petani organik untuk mengembangkan strategi pengendalian hama yang efektif.
Bagian terakhir tulisan Achdian, yaitu “1965”, seharusnya tidak diletakkan sebagai bab “penutup”. Bagian ini justru merupakan awal dari “perkenalan” kita untuk membaca pemikiran Ong dan berdialog dengannya untuk memahami ke-Indonesia-an dalam dirinya. Kuncinya terletak pada paragraf terakhir buku ini, yakni cerita tentang Ong muda saat duduk di bangku sekolah menengah Belanda (HBS), Surabaya, dan dihadapkan pada sebuah dilema: memilih Belanda ataukah Indonesia.
Warga Bongkaras Menteria Situngkir dan Barisman Hasugian menyatakan perjuangan kami memperjuangkan ruang hidup kami membutuhkan banyak dukungan dari media, rekan –rekan mahasiswa dan NGO. Kami sangat kecewa aksi yang di lakukan oleh sekelompok OKP menyerang YDPK, YDPK mengerjakan kerja-kerja kemanusian untuk kepentingan hajat hidup orang banyak. Kita trauma dengan kebocoran limbah tahun 2012, menjadi saksi sejarah di masa ekplorasi di kampung kami. PT. DPM membawa bencana yang menewaskan ikan-ikan mas kami dan sampai saat ini kami kesulitan untuk membudidayakannya.
Saat ini, tim peneliti sedang berupaya meningkatkan skala produksi dan merancang sistem perangkat yang siap untuk dikomersialisasikan, termasuk pemanen air portabel, sistem irigasi mandiri, dan perangkat darurat untuk air minum.
Mentan Amran menyampaikan, bahwa kesepakatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan nilai situs web tambah sektor pertanian kedua negara.